Pendidikan agama saat ini memang diakui sangatlah kurang
diminati, mayoritas pelajar lebih memilih pendidikan yang bersifat umum karena
pengaruh perkembangan zaman yang menyorot kepada kecanggihan teknologi
sekarang. Melihat perkembangan IPTEK saat ini lebih maju di banding dahulu.
Selain karena indonesia sudah merdeka dan bebas mau melakukan apa saja tanpa
ada yang melarangnya juga karena tantangan globalisasi
yang telah mengubah segalanya. Perubahan akhlaq pemuda-pemudi penerus bangsa
ikut berperan dalam hal ini.
Dalam era globalisasi semuanya akan
terperangkap dalam jaring-jaring ekonomi global,mau tidak mau negara kita juga
terjerat olehnya, sehingga indonesia bisa menjalin hubungan dengan baik melalui
pasar perdagangan tersebut. Bila
tidak ikut andil kedalam perubahan-perubahan yang terjadi maka Indonesia akan
menjadi negara terbelakang. Sedangkan pengertian globalisasi itu adalah
perubahan-perubahan struktural dalam kehidupan negara yang mempengaruhi
hubungan antar manusia, organisasi-organisasi sosial, dan pandangan-pandangan
dunia.
Jadi, bila dianalisis lebih lanjut
perubahan tadi akan membawa membawa dampak positif maupun negatif bagi negara. Dampak
positifnya yaitu: IPTEK semakin berkembang pesat, hubungan antar negara
terjalin lebih baik, ekonomi negara menjadi teratasi. Sedangkan dampak
negatifnya yaitu: keborokan moral bangsa, KKN semakin meningkat, waktu
digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat, terjadi perbedaan pangkat orang
bangsawan dengan orang miskin.
Melihat begitu banyak kemadlorotan
dari pada kemaslahatannya, maka peran pendidikan islam di era globalisasi ini
sangatlah penting karena bisa menindak lanjuti
masalah ini.
Peran pendidikan islam
Sebenarnya
bila diteliti lebih lanjut bahwa masyarakat Indonesia sembilan puluh persen beragama
islam yang lainnya beragama kristen, hindu, budha, dll. Kemudian sudah mengeyam
pendidikan madrasah ataupun pendidikan yang lebih tinggi yang berbasis agama islam tetapi dari
diri mereka sendiri belum mengamalkan ilmu yang mereka dapatkan, padahal bila
pendidikan agama islam diterapkan pada kehidupan saat ini, mungkin negara akan
menjadi tentram dan sesuai dengan apa yang telah diharapkan selama ini.
Indonesia mempunyai sumber hukum
pancasila dan UUD 1945 tidak seperti di negara Saudi Arabia yang berlandaskan
hukum alqur’an, sehingga negara Indonesia belum bisa dikatakan negara islami.
Jadi, dapat dimaklumi apabila masyarakatnya masih banyak yang tidak sejalan
dengan ajaran agama karena perbedaan agama ataupun orang yang beragama islam
yang terpangaruh dan mengikuti kebiasaan buruk mereka seperti: perilaku, model
baju,dll. Sehingga dapat menggoyahkan pendirian mereka seiring berjalannya
waktu dan perkembangan zaman.
Peran pendidikan agama islam di era gobalisasi ini
mempunyai beberapa bentuk yaitu: pertama, sebagi penunjuk jalan yang
benar. Tanpa adanya agama manusia tidak
mempunyai pendirian yang teguh,tidak mempunyai aturan. Karena agama merupakan
sebuah kepercayaan yang harus dianut seseorang untuk menentukan arah tujuan
hidup orang tersebut.
Kedua, menciptakan budi
pekerti yang luhur, dengan adanya akhlaqul karimah hubungan manusia satu dengan
lainnya akan terjalin dengan baik, berbudi pekerti yang luhur juga sudah di
cuntohkan oleh junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Karena saat ini sangat
dibutuhkan agar agama islam tidak meniru kepribadian negara barat yang
melenceng dari agama islam.
Ketiga, dapat memanfaatkan
kekuatan teknologi sebagaimana mestinya, teknologi adalah segalanya bagi kita,
dengan adanya teknologi akan melepaskan
diri dari bentuk penindasan oleh orang yang kuat terhadap orang yang lemah,
membebaskan dari kebodohan dan kemiskinan serta keterbelakangan.Tetapi bila
terjadi kesalahan penggunaanteknologi maka dapat mencemarkan akhlaq, tidak
dapat berkonsentrasi penuh dalam menerima ilmu, waktu digunakan dengan sesuatu
yang tidak bermanfaat.
Keempat, untuk menjadikan
filter bagi kebudayaan asing malalui nilai-nilai dan norma yang ada. Semua
pikiran, perilaku, budaya
serta norma-norma kita tidak harus berkiblat kepada mereka walaupun
perubahan-perubahan itu juga dari negara asing. Resiko bila tidak mengikuti
trend, bisa dikatakan “ ndeso”, “kampungan”, tetapi kenyataannya tradisi dan
kebudayaan yang berasal
dari negara asiing tidak sesuai dengan
ajaran agama islam. Seperti, berpakaian
yang mengundang syahwat, minum-minuman yang beralkohol,dll. Alanglkah
baiknya bila kita meniru yang baik saja dan meninggalkan yang jelek.
Kelima, menghormati dan mengakui
agama lain yang biasa disebut dengan pluralisme agama, menghormati perbedaan
pendapat harus kita terima, karena akan menjalin ikatan yang baik antar umat
dan bila tidak terjalin hubungan baik
maka tujuan negara tidak akan tercapai yakni terciptanya perdamaian abadi antar Negara. Oleh karena itu, agar tercapai
tujuan dari negara kita dituntut untuk toleransi terhadap agam lain.
Dari kelima peran tadi, dapat
dsimpulkan bahwa pendidikan agama islam bisa dijadikan tolak ukur untuk mengubah
kesan negatif pada zaman modern yang mengorak-abrik moral bangsa dan apabila
pendidikan agama islam ini benar-benar di pelajari lebih mendalam lagi dan
diamalkannya maka akan memberikan kesan
positif bagi negara dan agama islam. Serta menjadikan anak -anak penerus bangsa
yang brintelektual tinggi dan berakhlaq
mulia tanpa mencemaskan situasi dan kondisi yang memburuk. Selain itu, negara
lain akan tertarik dengan bentuk- bentuk kita dalam menyikapi problem tantangan
global, dan akan mengikiti apa yang telah dilakukan oleh negara kita.
Oleh karenanya, negara harus ditata
sedemikian rupa agar tidak terkalahkan oleh tantangan zaman modern. kemudian
tumbuhkanlah semangat anak-anak bangsa dan janganlah berputus asa untuk
mendapatkan yang terbaik bagi negara.Sumber: http://zoemrotulelmaroqy.blogspot.com/2012/04/peran-pendidikan-agama-islam-di-era.html
Posting Komentar